Kantin Kejujuran SMUN 1 Ciparay Bandung

BEL sekolah berbunyi. Itu tanda waktu istirahat tiba. Tanpa membuang-buang waktu, para siswa SMUN 1 Ciparay, Kabupaten Bandung, berhamburan keluar kelas. Kantin menjadi tujuan utama mereka. Saatnya mengisi perut yang sedari tadi meronta. Apalagi hari itu hawanya lumayan dingin.

Dalam sekejap kantin sederhana seluas 3 meter persegi itu penuh sesak. Suasana hiruk, suara para siswa bersahutan. Semua berebut ingin segera dilayani. Para penjaga kios itu pun mendadak sibuk. Sungguh asyik mereka menyantap kudapan hangat, sambil memandang jajaran bukit Culah di kejauhan atau melayangkan pandangan ke hamparan rumput hijau yang terbentang luas.

Kantin ini menempati sudut belakang halaman sekolah. Letaknya pun lebih tinggi dibandingkan bangunan lainnya. Kontur tanah sekolah seluas lebih dari 1,5 hektare ini berjenjang.

Kios yang berada paling kiri kantin terlihat lengang. Hanya terlihat satu-dua siswa keluar-masuk kios berukuran 3×3 meter itu. Salah satunya Rani, siswa kelas II jurusan IPA. Ia memilih-milih jajanan bersama kedua temannya. Tiga jenis makanan ringan diambilnya. Setelah melihat harga yang tertera, Rani menaruh selembar uang 10 ribuan. Lalu ia mengambil uang Rp 7.000 dari dalam toples plastik sebagai kembalian. “Kan di sini kita ngambil barangnya sendiri, ngambil kembaliannya sendiri,” katanya sambil memasukkan uang kembalian ke saku.

Kata Rani, tak ada penjaga di kios yang mulai dibuka pertengahan Januari lalu itu. Pembeli melayani diri sendiri. Konsep yang dijalankan di kantin ini adalah kejujuran. Memang, kantin itu diberi nama Kantin Kejujuran. Di sini sejumlah makanan ringan dalam kemasan plastik berjajar rapi di rak. Gelas minuman siap minum berada di dalam lemari pendingin. Sejumlah alat tulis seperti pensil, penghapus, kertas, dan penggaris tertata apik di dalam etalase kaca. Pembeli tinggal memilih barang yang diinginkan dan meletakkan uangnya di dalam toples plastik sesuai harga yang tertera. Kalau ada kembalian, mereka mengambil sendiri uang kembalian tersebut.

Rani mengaku setiap hari pasti menyempatkan diri jajan di kios yang masih asing bagi sebagian besar teman-temannya itu. Ia ingin pembeli di kantin ini bertambah. Kata Rani, awalnya hampir tak ada pembeli di Kantin Kejujuran, karena dagangan belum lengkap. “Jadi, kita diharapkan selalu ke sini untuk meningkatkan (omzet) Kantin Kejujuran ini,” ujar dara berwajah manis ini.

Ditulis dalam Uncategorized. 1 Comment »

Satu Tanggapan to “Kantin Kejujuran SMUN 1 Ciparay Bandung”


Tinggalkan komentar