Peran Karang Taruna dalam Revitalisasi Pertanian

Peran Karang Taruna dalam Revitalisasi Pertanian
Kamis, 21 Februari 2008
sumber: http://www.ipb.ac.id/id/?b=601

Sudah saatnya mendayagunakan potensi karang taruna di seluruh Indonesia dengan mendekatkan dengan kalangan cendekia agar potensi terapresiasi optimal. “Kaum muda memiliki fenomena-fenomena karakter positif yang bisa dialirkan dalam gerakan sosial, dan menjadi mata rantai siklus yang tetap dalam perubahan masyarakat,” kata Ketua Umum, Dr.Dody Susanto, S.H, M.Si dalam sambutannya pada Acara Temu Nasional Pertanian Karang Taruna Kamis (21/2) di Gedung Graha Widya Wisuda Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) Darmaga.

IPB memilili peran penting dalam memberi warna dan perubahan orientasi pertanian nasional. Tugas IPB menanamkan kecintaan terhadap dunia pertanian pada kawula muda, apalagi pekerjaan petani sebenarnya pekerjaan mulia. Karang Taruna bersama IPB dan pemerintah daerah bahu membahu memperbaiki pertanian nasional, ” Dengan keterbatasan yang kita sekarang ini, hendaknya tidak menyurutkan sumbasih kita pada pertanian,” ujar Dody. Oleh karena itu, Dody menyeru pada kawula muda yang tergabung dalam Karang Taruna untuk menjadikan Temu Nasional Pertanian ini sebagai moment penting dalam membentuk gerakan revitalisasi pertanian nasional.

Rektor IPB, Dr. Ir. H. Herry Suhardiyanto, M.Sc menjelaskan presentasi peran pemuda dalam pembangunan pertanian. “Karang Taruna bisa menyatukan potensi-potensi pertanian yang terserak di Indonesia dan membantu memecahkan masalah pertanian nasional.” Ketergantungan produk pertanian impor, pengangguran dan mewujudkan kemandirian pangan adalah tugas bersama komponen bangsa terutama pemudanya. Salah satu peran pemuda adalah menguasai teknologi di bidang pertanian yang diantaranya telah diteliti IPB kemudian menyebarkan ke masyarakat.

Usai sambutan, dilanjutkan sharing potensi daerah dengan menghadirkan Bupati Mandailing, H.Amru Daulai, Walikota Pariaman, Ir.H.Mahyudin M, Bupati Tanjung Jabung Barat, Dr.Syafrial, M.Si, Bupati Lampung Barat, Drs.H.Muklis Basri dan Bapenda Kalimantan Tengah, Ir. Syahrin Daulai. Acara sharing ini dimoderatori Wakil Rektor Bidang Riset dan Kerjasama, Dr. Ir.H. Anas Miftah Fauzi. Dalam kesempatan tersebut, dilakukan Memorendum of Understanding (MoU) antara IPB dan Karang Taruna tentang Pendayagunaan Sumberdaya Manusia Pertanian.

Peresmian Sekolah Terbuka Pancasila

MA terus menerus kurangi penumpukan perkara.


“kita akan terus berusaha transparan dalam reformasi birokrasi dan akan berupaya keras mengikis perkara yang masuk sekarang ini”


Image

Mahkamah Agung sekarang ini sedang bekerja keras menyelesaikan semua perkara yang masuk. MA tidak ingin dikatakan oleh masyarakat umum sebagai lembaga peradilan yang suka menumpuk perkara.

Ketu MA, Bagir Manan mengatakan hal tersebut dalam pidatonya pada peringatan seabad hari Kebangkitan Nasioanal sekaligus acara peresmian Sekolah Terbuka Pancasila di ruang Kusumah Atmadja, gedung MA, Kamis pukul 09.00 siang tadi. (15/04).

Image


“Untuk menjadikan generasi muda kita maju, kita giatkan lagi minat baca mereka, entah buku apa saja” jelas Bagir Manan dalam pidato sambutannya.

Bagir mengatakan bahwa selama ini banyak surat aduan dari masyarakat yang masuk ke meja kerjanya, diantara isinya antara lain meminta agar lembaga yang dipimpinnya segera menyelesaikan semua perkara yang masuk.

Untuk itu pihaknya kini sedang berbenah untuk menepis anggapan seperti itu dan anggapan masyarakat yang mengatakan bahwa MA kurang transparan dalam hal reformasi birokrasi. “Saya dan segenap pimpinan MA yang lain sedang bekerja keras menyelesaikan perkara yang masuk, sehingga kami sekarang ini susah ditemui” jelasnya.

Itulah yang menjadikan salah satu alasan mengapa peresmian Sekolah Terbuka Pancasila diresmikan oleh ketua MA di kantornnya.

“Secara subyektif memang kita ada kedekatan dengan Karang Taruna akan tetapi alasan lain dari peresmian yang diadakan di kantor MA karena pimpinan MA akhir-akhir ini sedang sibuk menyelesaikan perkara yang masuk” ungkapnya.

Acara peringatan seabad hari Kebangkitan Nasional kali ini selain dihadiri dari unsur pimpinan dan para pejabat MA, juga dihadiri oleh perwakilan dari Kejaksaan Agung, Gubernur Sulawesi Utara dan perwakilan dari anggota karang Taruna Nasional.

Sekolah Terbuka Pancasila merupakan sekolah yang dikelola Karang Taruna Nasional pimpinan Dody Susanto. Dody menjelaskan mengenai alasan mengapa didirikannya sekolah ini, ia mengatakan bahwa ini adalah bentuk dari salah satu Visi dari Karang Taruna yang dipimpinnya yaitu ikut mencerdaskan anak-anak bangsa.

”Di acara peringatan seabad hari Kebangkitan Nasional ini, kita ingin meningkatkan lagi semangat para anak-anak bangsa ini untuk giat belajar dan tentunya tetap berpegang pada Ideologi bangsa Indonesia, Pancasila” paparnya.

Image


Ketua MA, Bagir Manan menandatangani batu prasasti tanda diresmikannya Sekolah Terbuka Pancasila yang dikelola oleh Karang Taruna Nasional.

Sungguh sangat memprihatinkan, Pancasila sekarang ini telah dilupakan oleh generasi muda bangsa ini.

Dody merasa sedih dan sangat prihatin kepada nasib generasi muda bangsa Indonesia sekarang ini. Di era moderenisasi, para generasi muda sudah tidak lagi ingat lagi bagaimana para pejuang kita dulu berperang melawan penjajah demi memperoleh kemerdekaan.

Mereka lebih suka memakai dan memanfaatkan produk maupun segala sesuatu yang berbau barat.Yang lebih menyedihkan lagi, para generasi muda sekarang ini sudah tidak lagi mengamalkan apa yang tertulis dalam butir-butir Pancasila.

“Kita ini bangsa yang besar, akan tetapi kita melupakan darimana kita mendapatkan semua itu” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur perdata TUN, Kejaksaan Agung, mengatakan bahwa sudah saatnya bangsa Indonesia bangun dari segala keterpurukan dan perpecahan yang mengancam keutuhan negara NKRI.

Kita pastinya masih ingat tahun 1908, seratus tahun silam tepatnya tanggal 20 Mei, dimana para pemuda pejuang bangsa kita dulu mendirikan organisasi Budi Utomo yang menjadi tonggak berdirinya Kebangkitan Nasional.

“Untuk itu marilah mulai sekarang kita satukan lagi Visi dan Misi bangsa Indonesia ini dan kita benahi dan jadikan negara tercinta kita ini sejajar dengan negara lain” tegasnya.

“Kantin Kejujuran” ke-1000 Diresmikan

“Kantin Kejujuran” ke-1000 Diresmikan

Suara Karya – JAKARTA (Suara Karya): Jaksa Agung, Hendarman Supandji, meresmikan “Kantin Kejujuran” ke-1000 di SMA Negeri 42, Jakarta Timur, Rabu. Dalam acara itu, Jaksa Agung mengatakan keberadaan kantin kejujuran itu tidak lain untuk memupuk sifat jujur dan mengembangkan budaya malu pada diri siswa-siswi.

“Kantin kejujuran untuk memupuk sifat jujur pada diri siswa,” katanya di sekolah yang berada di kompleks Pelabuhan Udara Halim Perdanakusuma.Ia mengatakan pendidikan kejujuran itu harus melalui proses, yakni, dilatih sejak dini. “Kantin kejujuran merupakan langkah awal pelajaran sejak dini untuk menuju masa depan yang lebih baik,” katanya.

Dalam acara itu juga, Jaksa Agung mencanangkan Gerakan Aksi Langsung Anti-Korupsi Sejak Dini (Galaksi). Selain di Indonesia, kantin kejujuran juga akan dibuka di 4 negara ASEAN. Kantin itu akan dibuka menjelang Hari Antikorupsi se-Dunia. “Kita melakukan kerja sama dengan beberapa negara, antara lain Malaysia, Singapura, Brunei, Filipina untuk membuka warung kejujuran di negara-negara itu,” ujar Hendarman Supandji. Kantin kejujuran di empat negara ini, imbuh dia, akan diresmikan tanggal 8 Desember 2008, sebelum Hari Antikorupsi se-Dunia 9 Desember 2008. “Ini adalah salah satu upaya untuk membentuk watak kejujuran sejak dini karena ditengarai korupsi telah meningkat. Dengan demikian pemberantasan korupsi merupakan upaya yang efektif terutama bagi siswa-siswi SMA yang akan menjadi penerus,” tandas Hendarman.

Pada Kesempatan yang sama Jaksa Agung bersama Dr. Dody Sutanto MSi ketua Karang Taruna Nasional Meresmikan Website Kantin Kejujuran dengan alamat kantinkejujuran.org